Senin, 10 Maret 2008

KAPAL TONGKANG TABRAK KAPAL TANKER


KAPAL TONGKANG TABRAK KAPAL TANKER
Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki

BANYUWANGI (SINDO) - Aparat Kesatuan Petugas Pengamanan Pelabuhan (KPPP) dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Wangi hingga kemarin masih menyelidiki penyebab kecelakaan kapal tongkang Bosowa 12 milik PT Semen Bosowa yang ditarik tug boat Delta Ayu V yang menabrak kapal tanker MT Mundu milik Pertamina di perairan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Tanjung Wangi Minggu malam (9/3). Kecelakaan ini menyebabkan lambung kapal tongkang sobek dan bocor. Tongkang bermuatan 4.529 ton semen curah itu akhirnya tenggelam. Mengetahui tongkang mulai tenggelam, tug boat segera menyeret tongkang semakin ke tepi pantai dengan kedalaman yang dangkal. Posisi kapal tongkang yang badannya tenggelam separo itu kini hanya sekitar 50 meter utara dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi atau 30 meter timur Pantai Kapuran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Untuk mengantisipasi agar kapal yang tampak karam itu terbawa arus, petugas sudah menahannya dengan tali yang diikatkan ke darat. Jumlah ABK tug boat saat itu sekitar 13 orang.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Sedangkan kondisi kapal tanker yang berukuran besar itu tidak mengalami kerusakan dan hanya lecet pada bagian pemecah esnya yang ditabrak. Sampai kemarin, semen curah yang tersimpan didalam tongkang masih berada di dalam tongkang. Sebagian besar memang sudah terendam air laut namun tidak sampai menimbulkan pencemaran hebat di sekitar perairan dekat lokasi kejadian. PT Semen Bosowa memang secara rutin melakukan pengemasan (packing) semen curah dalam kantong semen di dermaga Tanjung Wangi. Kapal tongkang itu baru saja berlayar dari Ujung Pandang sedangkan kapan tanker akan berangkat menuju Ampenan, NTB untuk mengirim BBM.

Administratur Pelabuhan (Adpel) Tanjung Wangi Dwi Poerwijanto menerangkan kronologi kejadiannya saat itu kapal tanker Pertamina sedang lego dan dalam proses akan mengisi BBM dari Depo Pengisian BBM Tanjung Wangi. lalu tug boat yang menarik tongkang bermuatan semen Bosowa itu juga hendak sandar di Tanjung Wangi. "Tiba-tiba tug boat mengambil haluan ke kanan. Diduga karena kuatnya arus, kapal tongkang menabrak bagian pemecah es kapal tanker," jelas Dwi yang baru bisa memberikan keterangan persnya kemarin siang. Sampai kemarin, aparat KPLP dan KPPP masih memeriksa secara intensif kapten atau nahkoda dan ABK kapal tug boat dan tanker. Sedikitnya lima orang sudah dimintai keterangannya antara lain Kapten kapal tanker MT Mundu, Petrus Wattimena, 52; Mualim I MT Mundu Hadi Winoto; nahkoda tug boat Tony; Mualim I tug boat Agus Jumadri dan juru mudi kapal tongkang Martin Tawang, 23. Dwi menjelaskan, pihaknya sudah berkordinasi dengan manajemen PT Semen Bosowa di Tanjung Wangi. Menurut Dwi, manajemen PT Semen Bosowa yang ada di Makasar sudah menyetujui akan menurunkan tim dari Surabaya untuk menangani dan melakukan perbaikan pada tongkang yang nahas itu. "Air yang masuk di lambung akan dikeluarkan dulu dan lambung kapal yang sobek sebesar drum itu akan ditembel," jelasnya. Hingga kemarin masih belum tampak upaya perbaikan dari pihak Bosowa. Manajemen PT Semen Bosowa yang berkantor di kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi belum bisa dikonfirmasi terkait kerugian materi akibat kecelakaan ini. namun pihak KPLP dan KPPP memperkirakan kerugian materi mencapai Rp 10 milyar.

Kapolsek KPPP AKP Jodana Gunadi mengatakan kecelakaan itu terjadi Minggu malam sekitar pukul 19.20 WIB. Namun hingga dini hari kemarin, pihak Adpel Tanjung Wangi belum bersedia dimintai keterangannya. "Arus saat Minggu malam itu memang kuat. Diduga tongkang terseret arus atau nahkoda salah memperhitungkan jarak atau space haluan sehingga tongkang yang dibawa menabrak," ungkap Jodana. Saat kejadian, aparat kepolisian tampak sigap melakukan kordinasi. Beberapa perwira tampak memantau di lokasi. Sedangkan pihak KPLP terkesan kekurangan tenaga dan peralatan yang memadai. (ishomuddin)

Tidak ada komentar: